Sabtu, 30 Mei 2015

PRODUKSI SINAR-X (X-RAY)

PRODUKSI SINAR-X
DiGNOSTIC X-RAY TUBE
       X-RAY diproduksi oleh konversi energy ketika elektron berkecepatan cepat bertumbukan bidang target pada sebuah tabung sinar-x
       Tabung sinar-x terbuat dari Pyrex glass yang kedap udara (vacum)
       Tabung sinar-x didesain memiliki dua elektrode ( diode tube).
       Cathode didesain untuk dapat menghasilkan elektron , disebut elektrode negatif atau filament
       Elektron dapat diakselerasi oleh perbedaan potential yang sangat tinggi melalui anoda
 Anoda merupakan elektroda positif atau target elektron
Kesimpulan : Elektron diproduksi oleh pemanasan filament dan diakselerasi dengan tegangan tinggi sehingga dapat menumbuk target, dari proses inilah dihasilkan sinar-x

TUBE HOUSING (CONT.)
Ò  Shields against high voltage
É  electrically grounded
É  high voltage cable receptacles (wells)
Ò  housing filled with oil
É  cools
É  electrical insulation
Р all air removed
É  bellows
Р on end of tube
Р allows oil to expand
when hot.
Ò  Shields against high voltage
É  electrically grounded
É  high voltage cable receptacles (wells)
Ò  housing filled with oil
É  cools
É  electrical insulation
Р all air removed
É  bellows
Р on end of tube
Р allows oil to expand
when hot.

GLASS ENCLOSURE (INSERT TUBE)
       Kaca tabung sinar-x dibuat harus dalam kondisi vacum (hampa udara)
        Alasan : jika gas terdapat dalam tabung sinar-x maka terjadi proses ionisasi yang disebabkan tumbukan elektron dengan gas, yang berakibat terjadi energy yang hilang dan akselarasi elektron menjadi lambat ketika menuju bidang target.
CATHODE
       Terminal negatif dalam tabung sinar-x disebut kathoda
        Biasa cukup disebut kathoda atau filament
        Filament merupakan sumber elektron (source of electrons)
        Filament memiliki dua komponen utama yaitu  sebuah kabel sebagai tempat menyuplai energy listrik sebuah methalic focusing cup
        Filament dipanaskan dengan arus listrik berkisar 3-7 Ampere dengan beda potential sekitar 10 volt
       Jumlah produksi sinar-x (quantity of x-ray) bergantung pada jumlah aliran elektron dari filament ke anoda
       Faktor yang berpengaruh adalah adalah bergantung arus listrik yang mengalir dari filament menuju target (anoda) dalam tabung sinar-x
        Arus yang mengalir dalam satuan  miliampere ( 1 mA = 0,001 A)
        Jumlah elektron diproduksi bergantung arus yang mengalir tiap detiknya (mAS)
       sebagai contoh pemanasan filamen pada arus listrik 100 mA mengasilkan jumlah elektron lebih sedikit  ½ x pada pemilihan arus listrik 200 mA
        pada arus listrik 100 mA tiap detiknya, jumlah atau produksi elektron oleh filament tabung sinar-x sebesar 6,25 x 1017 elektron

       Filament terbuat kawat (wire) dari atom tungstent
        Diameter wire 0,2 mm, lalu dillit berbentuk spiral dengan garis verticalnya 0,2 cm dan diameternya kurang dari 1 cm
        Ketika arus listrik memanaskan filament maka akan timbul panas dan selanjutnya timbul awan elektron
        Proses pancaran atau emisi elektron pada filament tabung sinar-x disebut thermionic efect atau Edison Efect
        Pemanasan untuk timbulnya elektron berkisar 2200 derajat celcius
       Akibat  tingginya tekanan dan besarnya muatan elektron dalam tabung sinar-x, untuk mencegah perluasan pancaran elektron dibuat cangkir logam yang dibuat mengelilingi filamen yang disebut focusing cup
        Tabung sinar-x didesain dapat terdiri dari single filament atau double filamen
        Double filament biasanya terdiri dari filament focus besar (large focus) dan filament focus kecil (small focus)
X-RAY GENERATOR
       Elektric power (daya listrik) dibutuhkan oleh x-ray tube untuk 3 kebutuhan :
                                - untuk pemanasan filament
                                - aceleration elektron (mempercepat                                                      gerakan elektron)
                                - untuk mengontrol timer exposure
        X-ray generator cirkuit meliputi :
                                - Filament circuit;
                                -  High-voltage circuit;
                       - Time circuit
       Dua kompartement :
                                - Control panel : Exposure switching, Exposure timer.
      - Transformer assembly : Voltage transformers,                            Current   rectifiers

LINE FOCUS PRINCIPLE
       Focal spot adalah area atau bidang tungsten target (anoda) sebagai tempat tumbukan (bombarded) elektron dari arah kathoda
        Akibat tumbukan elektron ini 99 % timbul panas dan sisinya 1% timbul sinar-x
        Titik leleh dari dari target adalah 3370 derajat celsius, agar tidak rusak suhu anoda harus dijaga dibawah 3000 derajat celcius
       Focal spot steeply slanted
       7-15 degrees typical
       Focal spot looks small from patient’s perspective
       Imaging size
       Looks large from filament
       better heat capacity
       Ukuran dan bentuk focal spot bergantung pada jumlah aliran elektron
        Jumlah aliran elektron  biasanya ditentukan oleh pemilihan arus listrik,  arus listrik dari  200 mA  (focal spot besar) sedangkan focal spot kecil oleh karena pemilihan arus listrik dibawah 100 mA
       Selain ditentukan oleh arus listrik focal spots juga ditentukan oleh sudut bidang target dengan anoda (angel of the anoda)
KONSEP FOCAL SPOT
       actual focal spot size : arae pada bidang anoda  tempat tumbukan elektron, dimana panjangnya merupakan bidang yang sejajar dan ukurannya sama dengan panjang filamen katoda            sedangkan lebarnya sama dengan slot fucusing cup.
        Efectif focal spot size  : panjang dan lebar focal   yang memproyeksikan central ray ke arah bawah pada bidang sinar-x
       Hubungan actual dan efektif  focal spot
         Efectif focal length =  Actual focal length X sin θ dimana θ adalah sudut anoda (anoda angel)
         Pemendekan(forshortening) panjang focal spot yang tergambar pada arah bawah pusat sinar dikenal dengan istilah line focus principle
       Optimal anoda angle bergantung pada aplikasi klinis pemeriksaan 
       Small anoda angle  7-9 derajat  digunakan untuk ukuran objek pemeriksaan yang  membutuhkan small field-of-view (FOV) image reseptor  contohnya pada pesawat sinar-x untuk cineradiography dan pesawat angiographic dimana pada pesawat ini ada keterbatasan image intensifier (II) diameter hanya maksimal 23 cm.
       Large anoda angle 12-15 derajat digunakan untuk general radiographic
       Besarnya bidang penyinaran (filed coverage) juga bergantung pada jarak antara focal spot ke  detektor

ANODE
       Anoda disebut sebagai elektrode positif
        Anode terdiri dari dua type yaitu anoda diam (stationary) dan anoda putar (rotating)
        Stationary anode : terdiri piringan kawat kecil terbuat dari material tungsten dengan ukuran 2-3 mm, yang dilapisi logam terbuat dari material copper, berbentuk kotak persegi dengan setiap dimensi tidak lebih 1 cm.
        Sudut anoda angel biasanya pada rentang 15-20 derajat
        Tempat tumbukan pada satu titik anoda saja sehingga mudah rusak
       Dipilih material atom tungsten sebagai bahan target dengan alasan :
                                - tungsten merupakan atom yang            mempunyai       nomer atom tinggi ( Z=74)           dengan alasan ini                 paling effisien utk           produksi sinar-x
                                - tungsten mempunyai titik didih atau leleh       tinggi sebab akibat tumbukan   menghasilkan   panas yang tinggi ( 300 –      15000C )
                                - tungsten adalah material yang baik untuk         menyerap panas dan cepat untuk melakukan    disipasi panas dari target
       Cooper digunakan untuk pelapis anoda dengan alasan sbb :
                - Cooper merupakan material dengan sifat konduktor panas yang paling baik dibandingkan atom tungsten
                - Cooper mampu menyerap panas yang tinggi dan cepat untuk pendinginan tabung (speed tating rate of cooling)
ANODA PUTAR
       Anoda putar adalah pengembangan dari x-ray generator oleh karena adanya keterbatasan  penggunaan kapasitas energi yang besar untuk menghasilkan output yang besar
        Kemampuan x-ray tube untuk menghasilkan output sinar-x tinggi adalah timbulnya panas pada anoda
        Rotating anoda sebagai salah satu solusi untuk mengurangi panas tabung pada kondisi ekspose dengan menggunakan faktor ekspose yang tinggi
    ( x-ray flouroskopy dan tube CT Scan)
       Anoda berputar terdiri piringan cakram dari material tungsten
        Secara teori perputaran anoda mencapai 3600 putar tiap menit (rpm)
        Akan tetapi umumnya hanya berputar hingga 3000 rpm dengan frekuensi 60 hz
        Tujuan utama anoda putar adalah penyebaran (disipasi) selama terjadi proses tumbukan elektron pada target
        Tempat tumbukan tidak selalu pada satu titik bidang
       Secara teknis sangat sulit untuk mempertahankan anoda berputar dengan kecepatan selalu konstan sebab anoda berputar dalam ruang vacum udara
        Dalam prakteknya ketidakstabilan perputaran anoda akan memperpendek usia tabung
        Dibutuhkan selalu minyak pelumas untuk menjaga kestabilan putaran anoda
HEEL EFECT
       Produksi sinar-x pada arah bidang target, sinar-x akan selalu diattenuasi oleh bidang anoda oleh karena angel of anoda
        Nilai intensitas sinar-x yang keluar dari tube bersifat vareasi (not uniform) yang bergantung pada angel of anoda (kemiringan anoda)
        Vareasi intensitas sinar-x tersebut disebut Heel effect
       Heel Efect bukan hal yang negatif
        Dapat dimanfaatkan untuk pemeriksaan dengan ketebalan (attenuasi yang berbeda)
       Contoh : pemeriksaan thorak
                                                - thorakal
                                                - Femur
TUBE RATING CHART
       Sangat penting untuk mengetahui total kapisitas dari tabung pesawat sinar-x, agar nantinya dalam pengopersian tube x-ray menjadi awet
        Kapasitas x-ray tube meliputi aspek pemilihan tegangan (kVp), arus tabung (mA) dan waktu eksposure dalam detik (second/s).
        Kapasitas pengoperasian dalam batas yang aman dari x-ray tube diukur dari energy panas yang timbul selama ekspose secara umum tidak melebihi  temperatur maksimum 3000 derajat celcius
       Panas yang dihasilkan proportional dengan pemakian kVp, mA dan s.
       Energy ini dibagi dalam dua system yang berbeda :
                                - Head Unit (HU) dalam artificial system
                                - SI unit  ( watt-second atau joule )
Kesimpulan A X-ray tube chart  (rating tube) adalah penggunaan operasi x-ray tube pada batas toleransi yang aman


 HEAD UNIT
       Head Unit (HU) didefinisikan produk hasil perkalian dari nilai arus tabung (mA) ,tegangan tabung (kVp) dan waktu ekspose dalam detik
        Nilai Head Unit (HU) untuk pesawat sinar-x single phase nilai HU = kVp x mA x s
       Nilai Head Unit (HU) untuk pesawat  3 phase dengan 6 pulsa  dengan costant potential nilai HU dikali faktor konversi 1,35
                                    HU =  1,35 x kVp x mA x s
        Nilai Head Unit (HU) untuk pesawat  3 phase dengan 12 pulsa dengan costant potential nilai HU dikali faktor konversi 1,4
               HU = 1,4 x kVp x mA x s
INTERACTION  ELEKTRON BEAM
WITH X-RAY TUBE TARGET
       Proses tumbukan elektron pada bidang target pada prinsipnya merupakan konversi energi kinetik menjadi pancaran radiasi gelombang elektromagnetik berupa sinar-x
       Sinar-x secara teoritik terdiri dari dua jenis :
                                1. Radiasi sinar-x Bremstrahlung
                                2. Radiasi sinar-x Karakteristik
Radiasi Sinar-x Bremstrahlung
         Radiasi sinar-x Bremstrahlung terjadi ketika    elektron yang berkecepatan tinggi kehilangan energi akibat reaksi elektron dengan nukleus atom.
        Elektron berada dekat nukleus atom, maka muatan positif (nukleus) akan menarik muatan negatif (elektron), sehingga elektron mengubah arah orbitnya
        Proses tersebut membuat elektron melemah atau terjadi pengereman, yang disertai pancaran radiasi gelombang elektromaknetik yang disebut radiasi sinar-x Bremstrahlung atau disebut Braking Radiation
Hubungan tegangan dan produksi sinar-x
       Elektron yang bergerak pada beda potential sebesar ( V ) mempunyai energi ( E ) sebesar
                                E  = e.V dalam satuan Joule
       Menurut Plack radiasi gelombang elektromagnetik ( sinar-)  mempunyai energi sebesar ( E )
                                E  = h c  apabila digabung
                   λ
        λmin = 12,4 x 10-7 volt m /V ( volt)
       Proses terjadinya radiasi bremstrahlung faktor utama yang berpengaruh adalah energi kinetik elektron dan nomor atom target.
       Hubungan proses terjadinya radiasi sianar-X Bremstrahlung adalah sbb :
       Radiative energi loss E kinetik.Z
        Collisional energy loss        820.000
                Contoh : Energi kinetik elektron 100 keV dan target tungsten ( Z=74) maka 0,9 % x-ray dan 99 % panas
SINAR-X KARAKTERISTIK
ADA 4 PROSES YANG DAPAT MENJELASKAN PROSES TERJADINYA SINAR-X KARAEKTERISTIK
  1. ELEKTRON PROJEKTIL MENEMBAK ATOM TARGET DARI KULIT PALING DALAM ( KULIT K )
  2. ATOM KULIT K TERLEMPAR DISEBABKAN ENERGI ELEKTRON DATANG LEBIH BESAR DARI PADA ENERGI BINDING (ENERGI IKAT)
  3. TERJADI TRANSISI ELEKTRON DARI KULIT LUAR KE KULIT DALAM, DALAM RANGKA MENUJU KESTABILAN ATOM
  4. SSUAI TEORI ATOM NEILS BOHR TRASISI ELEKTRON DARI KULIT LUAR KE KULIT DALAM DISERTAI PANCARAN RADIASI GELOMBANG EM YANG BERUPA RADIASI ASINAR-X KARAEKTERISTIK
NAMA RADIASI SINAR-X KAREKTERISTIK SESUAI TEMPAT ELEKTRON YANG  TERJADI PROSES TRANSISI :
  1. KEKOSONGAN KULIT K DI ISI ELEKTRON KULIT L , MAKA SINAR-X YANG TERJADI DIERI NAMA SINAR-X Kα
  2. KEKOSONGAN KULIT K DI ISI ELEKTRON KULIT M , MAKA SINAR-X YANG TERJADI DIERI NAMA SINAR-X  Kβ
BESARNYA ENERGI YANG MUNCUL SEBESAR : E = h . f
h.f   = E2 – E1
Contoh : Berapa energi sinar-x karektristik dari kulit L ke kulit K, jika energi kulit K= 69,525 KeV dan kulit L = 10,204 KeV
Jawab . E = E2-E1
                =  69,525 – 10,204
               =  59,321 KeV

[By: PURWANTO Dipl. Rad., S.Si]
s

2 komentar: