Fouroscopy adalah suatu alat yang digunakan untuk studi visual (langsung) dari jatuhnya bayangan laten pada tabir fluoroskopi menjadi bayangan permanen pada film atau spot film.
Dalam aplikasi medik fluoroscopy digunakan untuk memvisualisasikan gerakan dari struktur-struktur internal. Seorang radiografer maupun dokter radiologi dapat mengamati gambaran struktur organ secara dinamik (real time imaging). Selai itu radiograf dapat pula diambil saat dilakukannya fluoroscopy (spot film).
Aplikasi penggunaan fluoroscopy biasanya adalah pada pemeriksan angiografi maupun gastro intestinal study.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari pesawat fluoroskopi ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Tabung sinar-X diletakkan dibawah pasien (berada di meja pemeriksaan). Di atas meja pemeriksaan terdapat penguat bayangan dan detektor penguat lainnya. Tetapi ada beberapa pesawat fluoroskopi yang memiliki tabung sinar-X di atas dan juga terdapat film di bawah meja pemeriksaan. Beberapa pesawat fluoroskopi dioperasikan dengan jarak jauh yang berada di luar ruang pemeriksaan. Setiap pesawat pesawat fluoroskopi mempunyai rancangan yang berbeda-beda, sehingga seorang radiographer harus mampu untuk menguasainya.Pada pemeriksaan fluoroskopi mA yang digunakan berbeda dengan pemeriksaan radiografi konvensional. Selama pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, tabung sinar-X dioperasikan tidak lebih dari 50 mAs. Meskipun menggunakan mA yang kecil, tetapi dosis yang diterima pasien akan lebih besar dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi konvensional. Hal ini disebabkan karena sinar-X yang diemisikan oleh tabung pada pesawat fluoroskopi membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan tabung pada pesawat konvensional.Pengaturan kVp tergantung pada organ yang akan diperiksa. Ciri-ciri dari fluoroskopi adalah adanya: Automatic Brightness Control (ABC), Automatic Brightness Stabilization (ABS), atau Automatic Gain Control (AGC).Keuntungan dari fluoroskopi yaitu meningkatkan ketajaman gambar yang dihasilkan. Tahap perpendaran diukur dalam satuan Lambert (L) dan mililambert (mL), dimana 1L = 1000 mL.
Aplikasi penggunaan fluoroscopy biasanya adalah pada pemeriksan angiografi maupun gastro intestinal study.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari pesawat fluoroskopi ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Tabung sinar-X diletakkan dibawah pasien (berada di meja pemeriksaan). Di atas meja pemeriksaan terdapat penguat bayangan dan detektor penguat lainnya. Tetapi ada beberapa pesawat fluoroskopi yang memiliki tabung sinar-X di atas dan juga terdapat film di bawah meja pemeriksaan. Beberapa pesawat fluoroskopi dioperasikan dengan jarak jauh yang berada di luar ruang pemeriksaan. Setiap pesawat pesawat fluoroskopi mempunyai rancangan yang berbeda-beda, sehingga seorang radiographer harus mampu untuk menguasainya.Pada pemeriksaan fluoroskopi mA yang digunakan berbeda dengan pemeriksaan radiografi konvensional. Selama pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, tabung sinar-X dioperasikan tidak lebih dari 50 mAs. Meskipun menggunakan mA yang kecil, tetapi dosis yang diterima pasien akan lebih besar dibandingkan dengan pemeriksaan radiografi konvensional. Hal ini disebabkan karena sinar-X yang diemisikan oleh tabung pada pesawat fluoroskopi membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan tabung pada pesawat konvensional.Pengaturan kVp tergantung pada organ yang akan diperiksa. Ciri-ciri dari fluoroskopi adalah adanya: Automatic Brightness Control (ABC), Automatic Brightness Stabilization (ABS), atau Automatic Gain Control (AGC).Keuntungan dari fluoroskopi yaitu meningkatkan ketajaman gambar yang dihasilkan. Tahap perpendaran diukur dalam satuan Lambert (L) dan mililambert (mL), dimana 1L = 1000 mL.
Fluoroskopi
adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar roentgendan suatu
tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar tersebut.
Fluoroskopi utamanyadiperlukan untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan
suatu organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya
jantung, dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa pergerakan diafragma
dan aerasi paru-paru. (Sjahriar Rasad, 1998).
Komponen
pesawat fluoroskopi
a) X-ray
tube dan generator.
Tube sinar-X
fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube sinar-X diagnostik konvesional
kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan
sinar-X lebih lama dari pada tube diagnostik konvensional dengan mA yang jauh
lebih kecil.
b) Image
Intisifier.
Komponen - komponen tabung Image Intensifier
(Bushong,2001)
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan gambar selama fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full size image ke high-intensity minified image. Image Intisifier adalah alat yang berupa detektor dan PMT (di dalamnya terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan output phospor). Sehingga memungkinkan
untuk melakukan fluoroskopi dalam kamar dengan keadaan terang dan tanpa perlu
adaptasi gelap (Sjahriar Rasad, 1998). Image Intisifier terdiri dari:
1. Detektor
Terbuat
dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan cahaya apabila
terkena radiasi sinar-X.
2. PMT
(Photo Multiplier Tube).
Terdiri Dari :
a.
Photokatoda.
Terletak
setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya tampak yang
diserap dari input phospor menjadi berkas elektron.
b.
Focusing Electroda.
Elektroda dalam focus
Image Intensifier meneruskan elektron-elektron negatif
dari photochatode ke output phospor.
c.
Anode dan Output Phospor.
Elektron
dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya
beda tegangan seta merubah berkas elektron tadi menjadi sinyal listrik.
Komponen-komponen
tabung yang terdapat pada kaca atau pembungkus dari logam berfungsi untuk
melindungi komponen-komponen tersebut, tetapi fungsi yang lebih penting yaitu
agar tabung tetap hampa udara. Saat diinstall, tabung dimasukkan ke dalam peti
logam untuk melindunginya dari penanganan yang kasar.
Sinar-X
yang keluar dari pasien dan terjadi pada tabung penguat gambar ditransmisikan
ke kaca pelindung (glass Envelope) dan berinteraksi dengan input phosphor yaitu
Cesium Iodide (CsI). Ketika sinar-X berinteraksi dengan input phosphor,
energinya diubah menjadi cahaya tampak sama dengan efek Intensifying Screen
(IS) radiografi.
c) Sistem
Monitoring dan Video.
Umumnya
penempatan monitor berada di luar ruang pemeriksaan. Monitor televisi juga
digunakan untuk menyimpan gambar dalam bentuk elektronik untuk ditampilkan
kembali dan menipulasi gambar. Monitor televisi merupakan bagian penting dari
pesawat fluroskopi digital.
1) Kamera
Televisi
Kamera
terdiri dari rumah silindris dengan diameter 15 cm dan panjangnya 25
cm, dimana inti kamera yaitu tabung kamera televisi. Kamera televisi juga
tersusun oleh gulungan-gulungan elektromagnetik untuk member petunjuk sinar
elekron ke dalam tabung.
2) Monitor
Televisi
Video
signal televisi diperkuat dan ditransmisikan oleh kabel monitor televisi dimana
monitor televisi ditransformasikan kembali menjadi gambar tampak. Monitor
televisi adalah tabung televisi gambar, atau cathode ray tube (CRT).
3) Gambar
televisi
Gambar
pada monitor televisi dibentuk dalam bentuk komplek, yaitu lebih simple. Gambar
televisi mentransformasi gambar cahaya tampak pada output fosfor menjadi signal
video elektrik yang dibentuk oleh sinar electron kontiyu pada tabung kamera
televisi.
4) Perekam
Gambar
Cassete
loaded spot film konvensional adalah metode yang digunakan oleh fluroskopi
penguat gambar. Spot film diposisikan diantara pasien dan penguat gambar.
Saat dieksposi spot
film kaset dinginkan, radiolog harus mengontrol pergerakan posisi dari kaset
dan merubah operasi tabung sinar x dari fluroskopi mA rendah ke radiografi mA
tinggi.
Pada
saat pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, berkas cahaya sinar-x primer
menembus tubuh pasien menuju input screen yang berada dalam Image
Intensifier Tube yaitu sebuah tabung hampa udara yang terdiri dari
sebuah katoda dan anoda. Input screen yang berada pada Image
Intensifier adalah layar yang menyerap foton sinar-x dan mengubahnya
menjadi berkas cahaya tampak, yang kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo
Multiplier Tube). PMT terdiri dari photokatoda, focusing elektroda,
dan anoda dan output phospor.
Cahaya tampak yang diserap oleh photokatoda pada PMT akan dirubah
menjadi elektron, kemudian dengan adanya
focusing elektroda elektron-elektron negatif dari photokatoda
difokouskan dan dipercepat menuju dinoda pertama. Kemudian elektron akan
menumbuk dinoda pertama dan dalam proses tumbukan akan menghasilkan
elektron-elektron lain. Elektron-elektron yang telah diperbanyak jumlahnya yang
keluar dari dinoda pertama akan dipercepat menuju dinoda kedua sehingga akan
menghasilkan elektron yang lebih banyak lagi, demikian seterusnya sampai dinoda
yang terakhir. Setelah itu elektron-elektron tersebut diakselerasikan secara
cepat ke anoda karena adanya beda potensial yang kemudian nantinya elektron
tersebut dirubah menjadi sinyal listrik.
Sinyal
listrik akan diteruskan ke amplifier kemudian akan diperkuat dan diperbanyak
jumlahnya. Setelah sinyal-sinyal listrik ini diperkuat maka akan diteruskan
menuju ke ADC (Analog to Digital Converter). Pada ADC sinyal-sinyal listrik ini
akan diubah menjadi data digital yang akan ditampilkan pada tv monitor berupa
gambaran hasil fluoroskopi.
by : http://bocah-radiography.blogspot.com/2014/06/mengenal-flouroscopy.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar